Selamat datang di Ruang literasi anak Indonesia - GRATIS ONGKIR DG MIN PEMBELIAN 100.000
Cara Memilih Buku Bayi & Anak
Bingung cara memilih buku untuk anak? Memang bayi sudah bisa baca? Berikut cara memilih buku untuk bayi dan anak yang sesuai dengan umurnya.
Cornellia Widiastuti
8/28/20254 min baca


Usia 0-1 Tahun (Bayi & Newborn)
Karena bayi baru bisa melihat dunia dalam dua warna (hitam dan putih), maka untuk 0-3 tahun, disarankan yang berwarna hitam dan putih atau high contrast.
Ketika bayi berusia 4 bulan, barulah berikan bayi obyek atau buku berwarna.
Isi Buku
buku dengan gambar dengan tulisannya.
Misal: gambar singa dengan kata "singa" di bawahnya. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan "print awareness" yaitu menghubungkan sebuah obyek dengan kosakatanya.
Jenis Buku
Buku Kain / Buku Bantal / Soft Book -> cari yang memiliki standard keamanan seperti SNI dan OEKO-TEX. Pastikan teether juga BPA Free.
Buku Mandi -> Terbuat dari silikon dan tidak mudah basah. Atau berikan buku kain yang dapt dicuci.
Board Book -> Untuk board book, pastikan ujungnya tidak runcing untuk mengurangi resiko melukai bayi dan anak.
Tips: Hanya karena bayi belum bisa bicara, bukan berarti mereka tidak dapat memahami. Sesuai penelitian, bayi yang diajak bicara sedari dini akan menyerap kosakata jauh lebih banyak dari sebayanya. Seiring bertambahnya usia, si kecil akan cepat berbicara sesuai dengan "tabungan kosakata" nya selama mereka diberi ruang untuk berbicara dan atau mengulang kosakata yang diajarkan orang tuanya. Klik di sini untuk cara belajar menumbuhkan kecintaan terhadap buku.
Usia 1-3 Tahun (Balita)
Isi Buku
elemen interaktif seperti fitur suara dan atau buka-tutup, tarik-dorong.
elemen sensorik dan motorik melalui permukaan bertekstur seperti: permukaan kasar, lembut, berbulu, dsb
tema keseharian seperti hewan, keluarga, rutinitas, makanan, dsb.
dengan rima kata karena bayi dan anak lebih mudah menyerap kosakatan dan ilmu melalui pengulangan, ritme, dan hal-hal keseharian dalam hidupnya.
Jenis Buku
Board Book / Buku Kain / Buku Bantal (Soft Book)
Usia 3-5 Tahun (Pra-Sekolah)
Di usia ini kita masih harus membangun "print awareness" dan "sound awareness" mereka, jadi alangkah baiknya apabila orang-tua juga membuat suara yang sesuai dengan obyek atau gambar yang sedang dibahas. Hal ini akan membuat anak bukan saja merasa lebih tertarik, namun juga membangun logika dan kesadaran suara dan gambar mereka.
Contohnya, ketika melihat gambar singa, kita menegaskan kepada sang anak bahwa ini adalah singa. Ucapkan kata sesuai dengan suku katanya. SI-NGA. Tekan huruf depan SSSS SSSS, SI-NGA. Ulangi 2-3 kali sebelum pindah ke obyek berikutnya dan lakukan ini hingga anak paham dan anak lancar mengucapkan kata tersebut.
Isi Buku
Buku bergambar dengan cerita singkat (idealnya 1-2 kalimat per halaman)
Buku dengan alur yang jelas (cerita awal/pembuka, tengah/plot, akhir/penutup)
Kosakata dengan 2-3 suku kata contoh: a-pel, bu-mi, te-le-fon, se-dih.
Buku tentang Alfabet, Warna, Bentuk, Angka.
Cerita multikultural untuk mengenalkan keberagaman.
Belajar tentang perasaan
Jenis Buku
Mulai dari usia ini, anak sudah bisa diberi board book dan buku print saja (tidak harus kain, kecuali memiliki kebutuhan khusus).
Di usia ini, bahasa, imajinasi dan empati anak mulai berkembang pesat. Terutamanya, kemampuan untuk mengenali perasaan-perasaan dasar seperti marah, kesal, sedih, penting untuk dikembangkan supaya di tahap berikutnya (usia 6-8 tahun) anak dapat belajar tentang persaan yang lebih spesifik misalnya cemburu, frustrasi, dsb.
Tips 1: Tambahkan suara supaya kegiatan menjadi lebih berwarna. Contohnya, ketika orang tua menyebutkan macan, orang tua bisa menambah suara "Auuum!". Anak juga biasanya lebih senang dan lebih memperhatikan apabila orang tua juga memberikan ekspresi yang lucu.
Tips 2: Biarkan anak memilih bukunya sendiri. Jangan larang mereka meskipun mereka akan terus menerus mengulang buku yang sama setiap hari, karena kegiatan membaca yang dibangun sedari kecil haruslah dibentuk sebagai kegiatan yang menyenangkan untuk mereka, bukan ambisi untuk orang tuanya. Klik di sini untuk cara belajar menumbuhkan kecintaan terhadap buku.
Usia 6-8 Tahun (Sekolah Dasar Awal)
Di usia ini anak sudah dapat mulai membaca sendiri, sehingga penting untuk melatih pemahaman dan membangun identitas sebagai “pembaca.”
Isi Buku
Buku bergambar dengan kalimat yang singkat (2-4 kalimat)
Buku dengan kosakata yang mudah
Memperkenalkan bermacam imbuhan awalan, sisipan dan akhiran seperti di-, me-, ber-, -kan, -em-, dsb.
Buku dengan tokoh cerita yang disukai anak atau relatable (sesuai dengan jati diri atau padangan pribadi anak).
Buku dengan konsep sebab-akibat
Lebih baik dikenalkan dengan buku nonfiksi yang memiliki pengetahuan seperti dinosaurus, luar angkasa, serangga, atau segala bentuk pengetahuan baik yang anak sukai.
Buku yang membahas perasaan lebih detail atau respon emosi orang lain.
Buku dengan Bab-Bab yang memiliki banyak ilustrasi.
Jenis Buku
Board book dan buku print saja ( kecuali memiliki kebutuhan khusus).
Usia 9-10 Tahun (Sekolah Dasar Lanjut)
Di usia ini anak mulai berpindah dari "belajar membaca" ke "membaca untuk belajar"
Isi Buku
Buku dengan Bab-Bab dan bentul novel tanpa ilustrasi.
Buku dengan perasaan-perasaan dan kesulitan yang mereka mulai hadapi seperti masalah pertemanan, kepercayaan diri, belonging (perasaan nyaman men jadi bagian dari komunitas)
Lebih baik dikenalkan dengan buku nonfiksi pengetahuan yang lebih detil sesuai dengan ketertarikan anak seperti ilmu pengetahuan, sejarah ataupun biografi.
Buku dengan Bab-Bab dan novel tanpa ilustrasi.
Jenis Buku
Buku berseri (memunculkan rasa penasaran sehingga mendorong anak untuk lebih membaca dan mempertahankan motivasi membaca mereka)
Klik di sini untuk cara belajar menumbuhkan kecintaan terhadap buku.







